Senin, 08 Agustus 2011

LAPORAN PENDAHULUAN INFEKSI PADA SISTEM REFRODUKSI ( KANDIDIASIS )



 I.             PENGERTIAN.
         Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau sub akut, disebabkan oleh spesies kandida, biasanya spesies kandida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronkhi paru, kadang dapat  menyebabkan septikemia, endokarditis atau meningitis.

II.     ETIOLOGI.
         Yang tersering sebagai penyebab candida albicans  yang dapat diisolasi dari kulit., mulut, selaput mukosa vagina dan  feces orang normal.
Beberapa faktor predisposisi, seperti :
a.       Kehamilan.
b.      Obesitas.
c.       Diabetes Melitus.
d.      Pemakaian antibiotik, antiseptik atau kortikosteroid yang lama.
e.       Penyakit kronis ( TBC, tumor ganas ).
f.       Kurang gizi.
g.      Kulit kotor, lembab dan basah.

III.    TANDA & GEJALA.
         Keluhan utama ialah gatal  dan perih di daerah vulva. Pada yang berat terdapat pula rasa panas, nyeri sesudah  BAK, dan dispanuria. Pada pemeriksaan yang ringan tampak hiperemia di labia minora, introitus vagina, dan vagina terutama ½ bagian bawah.
         Terdapat pula kelainan yang khas yaitu bercak-bercak putih kekuningan, pada kelainan yang berat juga terdapat edema pada labiya minora dan ulkus-ulkus  dangkal pada labiya minora dan sekitar introitus vagina.
         Flour albus pada kandidiasis vagina berwarna kekuningan. Tanda yang khas ialah disertai gumpalan-gumpalan sebagai kepala susu berwarna putih kekuningan.

IV.    PATOFISIOLOGI.
         Infeksi candidiasis dapat terjadi  apabila ada faktor predisposisi baik endogen maupun eksogen :
Æ  Faktor  endogen :
1.      Perubahan  fisiologik.
a.   Kehamilan, karena perubahan Ph dalam vagina.
b.   Kegemukan, karena banyak keringat.
c.   Debilitas.
d.   Endokrinopati, gangguangula darah kulit.
e.   Penyakit kronik ; TBC, Lupus eritematosus dengan keadaan umum yang buruk.
                  2.   Umur, orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status imunologik tidak sempurna.
                  3.   Imunologik. Penyakit genetik.

Æ   Faktor eksogen.
1.   Iklim, panas & kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat.
2.      kebersihan kulit.
3.      Kebiasaan merendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan memudahkan kontak dengan jamur.
4.      Kontak dengan penderita, misalnyapada thrush atau balanopostitis.



V.     PEMERIKSAAN PENUNJANG.
1.      Pemeriksaan langsung.
Kerokan kulit atau asupan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10 % atau dengan pewarnaan garam, terlihat sel ragi, glastopora atau hifa semu.
2.            Pemeriksaan biakan.
Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dextrose glukosa subourand, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik ( klorampenikol ) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Pembenihan disimpan dalam suhu kamar  (37°), koloni tumbuh setelah 24-48 jam berupa  yeast like colony. Identifikasi  candida albicans dilakukan dengan membiakan  tumbuhan  tersebut pada commeal agar.

VI.    PENATALAKSANAAN.
1.      Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi.
2.            Topikal ;
a.   Larutan ungu gentian ½ - 1 % untuk selaput lendir. 1 – 2 % untuk dioleskan 2 x sehari selama 3 hari.
b.      Nistatin ;  berupa salep, krim, emulsi.
c.       Amfoferisin.
d.      Grup azol lainnya.
e.       Mikonazol. 2 % berupa krim atau bedak.
f.       Klotrimazol 1 % berupa bedak, larutan, krim.
g.      Tiokonazol, bufanazol, isokonazol.
h.      Siklopiroksolamin 1 %, berupa lautan , krim.

3.            Sistemik.
a.   Tablet nistin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna. obat ini tidak diserap oleh usus.
b.      Untuk kandidias vaginalis diberikan kotrimoksazol 500 mg pervaginam dosis tunggal, sistemiok dapat diberikan ketokonazole 2 x 200 mg selama 5 hari atau dengan flukonazole 150 mg dosis tunggal.
c.       Itrakonazole, bila dipakai untuk kandidias volvovaginalis dosis 2 x 100 mg sehari , selama 3 hari.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS
KANDIDIASIS VAGINALIS.


A.          DATA DASAR PENGKAJIAN
1.            AKTIVITAS / ISTIRAHAT.
Gejala        :     Perubahan pola tidur.
Tanda        :     Tidur kurang, mata tampak mengantuk, skelra berwarna putih kemerahan, garis hitam dibawah mata.

2.            SIRKULASI.
Tanda        :     Pembentukan edema, kemerahan pada kulit yang terinfeksi, ulkus yang dangkal.

3.            ELIMINASI.
Tanda        :     Nyeri setelah BAK.

4.            INTEGRITAS EGO.
Gejala        :     Perasaan cemas dan  takut. Putus asa dan tidak  berdaya.
Tanda        :     Ancietas, murung, menarik diri.

5.            MAKANAN / CAIRAN.
Gejala        :     ·    Ketidakmampuan  mengkonsumsi makanan secara adekuat. Anorexia.
·         Makan yang banyak.
         Tanda        :     ·    Kurus, penurunan berat badan.
·         Turgor kulit buruk.
·         Terlalu gemuk / kegemukan.

6.            NYERI / KETIDAKNYAMANAN.
Gejala        :     ·    Gatal – gatal didaerah yangterinfeksi.
·         Terasa panas dan nyeri sesudah BAK.
                          
7.            KEAMANAN.
Gejala        :     ·    Riwayat defisiensi imun.
·         Kulit lecet / kemerahan.
·         Lesi kulit / ulkus pada kulit.
·         Riwayat berulangnya  infeksi jamur.

8.      HYGIENE.
         Tanda        :     ·    Memperlihatkan penampilan yang tidak rapi.
·         Kurangnya perawatan diri.
·         Bau badan.

9.      INTOLERANSI SOSIAL.
         Tanda        :     ·    Kerusakan  interaksi dengan keluarga ; isolasi.
·         Menarik diri dari pergaulan.

10.        SEKSUALITAS.
Gejala        :     ·    Pruritus perineal.
·         Menurunnya libido, gangguan untuk melakukan aktivitas seksual.
         Tanda        :     ·    Edema labiya minora.
·         Keluarnya fluor albus.
·         Gatal dan perih didaerah vagina.
·         Kemerahan sekitar gentalia.


11.        PENYULUHAN / PEMBELAJARAN.
Gejala        :     ·    Sering bertanya tentang keadaannya.
·         Kegagalan untuk mengikuti perawatan.
·         Kurangnya perawatan diri.
·         Penggunaan antibiotik, kortikostreoid yang lama.


B.           DIAGNOSA KEPERAWATAN.
1.            Ganggauan rasa nyaman ( gatal-gatal ) berhubungan dengan inferksi candida albicans, ditandai dengan  :
a       Gatal – gatal di daerah terinfeksi.
a       Kemerahan pada kulit terinfeksi.
a       Adanya ulkus / lesi yang dangkal.

2.            Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan, kurang terpajan informasi, ditandai dengan :
a       Sering menanyakan keadaan penyakitnya.
a       Mengutarakan perasaan cemas.
a       Kegagalan untuk mengikuti perawatan.
a       Penggunaan antibiotik, kortikosteroid yang lama.

3.            Perubahan pola tidur berhubungan dengan gatal – gatal dilipatan paha, pruritus perineal . ditandai dengan :
a       Mengutarakan tidur malam kurang karena gatal-gatal.
a       Mata tampak mengantuk.
a       Sklera berwarna putih kemerahan.
a       Garis hitam dibawah mata.

C.           RENCANA TINDAKAN.
1.            Diagnosa Keperawatan No 1.
a       Tujuan jangka panjang :
      Klien dapat mengatasi rasa gatal secara mandiri, infeksi sembuh.
a       Tujuan jangka pendek :
Rasa gatal  hilang /  berkurang.

         Intervensi Keperawatan :
         a.   (I) :     Anjurkan  klien untuk menjaga agar daerah lipat paha tetap kering.
         (R) :     Mencegah perkembangan jamur, kerena daerah yang lembab dan basah merupakan tempat yang ideal berkembang biaknya jamur candida.
   b.   (I)  :     Anjurkan untuk ganti pakaian dalam 3 – 4 jam atau setiap habis BAK.
         (R) :     Menjaga kelembaban daerah genetalia agar tidak basah atau terlalu kering.
   c.   (I)  :     Jelaskan dan dorong untuk segera mengeringkan daerah genetalia dan perineal sehabis BAB dan sebaiknya dengan tissue / lap sekali pakai.
         (R) :     Menjaga kelembaban dan tetap kering, serta mencegah infeksi berulang.
   d.   (I)  :     Berikan  antiseptik larutan Iodine Poviden 5 – 10 % 3 – 4 kali sehari.
         (R) :     Mencegah berkembangnya jamur dan mengurangi rasa gatal.
   e.   (I)  :     Anjurkan untuk mandi  2 – 3 kali sehari dengan sabun anti septik.
         (R) :     Meningkatkan perawatan diri dan mencegah berkembang biaknya jamur.
   f.    (I)  :     Kolaborasi dengan medis.
         (R) :     Untuk pemberian obat-obatan anti jamur yang sesuai.


2.            Diagnosa keperawatan No 2.
a       Tujuan jangka panjang.
Postur tubuh rileks, cemas berkurang / hilang.
a       Tujuan jangka pendek.
Klien mengetahui tentang penyakitnya serta perawatan yang diberikan.

Intervensi keperawatan :
a.   (I)  :     Kaji penyebab kecemasan klien lainnya dan koping yang berhasil dimasa lalu.
      (R) :     Dapat memberikan gambaran untuk pemecahan masalah dan rencana tindakan selanjutnya.
b.   (I)  :     Berikan informasi nyata tentang penyakitnya.
               (R) :     Memberikan pemahaman dan informasi yang nyata dapat menurunkan ketegangan dan kecemasan.
c.   (I)  :     Berikan dan dorong klien untuk bertanya.
      (R) :     Mengungkapkan ketidaktahuan klien dapat mengurangi rasa cemas.
d.   (I)  :     Berikan umpan balik yang dapat diterima / sesuai kemampuan klien.
      (R) :     Membagi perasaan dihargai terhadap klien dan mengurangi kecemasan.

3.            Diagnosa Keperawatan No 3.
a       Tujuan jangka panjang.
Pasien dapat tidur pada malam hari seperti biasanya.
a       Tujuan jangka pendek.
                        Turut berperilaku yang dapat meningkatkan kebutuhan tidur.

Intervensi Keperawatan : 
a.   (I)  :     Kaji kebutuhan tidur klien.
      (R) :     Untuk mengidentifikasi kebiasaan tidur klien dan tindakan yang diberikan.
b.   (I)  :     Anjurkan untuk mengolesi pada sekitar lipatan paha dengan Iodine poviden 5 – 10 % setiap akan tidur.
      (R) :     Dapat mengurangi rasa gatal dan memberikan rasa nyaman.
c.   (I)  :     Anjurkan untuk mengganti pakaian dalam ketika akan tidur dengan yang bersih.
      (R) :     Untuk mencegah infeksi sekunder dan memberikan rasa nyaman.
d.   (I)  :     Anjurkan dan beritahu untuk mengatur lingkungan yang terang dan nyaman untuk istirahat / tidur sesuai kesukaan klien, atau posisi yang nyaman untuk tidur sesuai kebiasaan klien.

D.          DAFTAR PUSTAKA.
1.            Adhi Djuanda, prof. Dr.1999. Ilmu Penyakit kulit & Kelamin. Jakarta.
2.            Anonim. 1992. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas. Jakarta.
Depkes RI.
3.            Doenges, Marylinn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi III.
Jakarta. EGC        
                
 
                       
     













ASUHAN  KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN INFEKSI SISTEM REPRODUKSI
CANDIDIASIS VAGINALIS.


A.    PENGKAJIAN
I.             BIODATA.
A.           IDENTITAS PASIEN
Nama                           :     Ny. Hartina  
Umur                           :     31 th.
Jenis kelamin               :     Perempuan
Pendidikan                   :     SLTA        
Agama                         :     Islam
Suku / Bangsa              :     Banjar / Indonesia.
Status perkawinan        :     Kawin
Alamat                         :     Jl. Pendidikan  No 24 Martapura.
Tgl masuk RS / Pusk    :     11 – 2 - 2002
Tgl pengkajian             :    11 – 2 - 2002
Nomor register             :     1206
Dignosa medis             :     Candidiasis Vaginalis.


B.           IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB / SUAMI.
Nama                           :     Tn. Indra
Umur                           :     48 th.        
Jenis kelamin               :     Laki-laki
Pendidikan                   :     SLTA
Pekerjaan                     :     Wiraswata.
Agama                         :     Islam.
Alamat                         :     Jl. Pendidikan  No 24  Martapura.


II.          RIWAYAT PENYAKIT.
A.           Keluhan utama.
Gatal – gatal pada daerah lipatan paha bagian dalam dan adanya keputihan.


B.           Riwayat penyakit sekarang.
Klien merasakan gatal – gatal sudah 8 hari yang lalu sejak tanggal 3 – 2- 2002, pada awalnya ketika banyak berkeringat sehabis membersihkan rumah, tetapi kemudian gatal – gatal jadi sangat menggangu terutama pada malam hari. Keluar keputihan yang lebih  banyak dari biasanya, berbau amis / agak asam ( seperti susu basi ) sejak 3 – 4 hari yang lalu. Klien mencoba minum ramuan tradisional ( daun sirih ) tetapi tidak sembuh. Pada tanggal 11 – 2 – 2002 klien datang berobat ke rumah sakit Banjarbaru.
 
               C.     Riwayat penyakit terdahulu.
                           Sebelumnya pasien belum pernah menderita gatal – gatal seperti ini.. Tidak pernah / tidak ada riwayat menderita penyakit kronis atau pun menular

III.       PEMERIKSAAN FISIK.
A.           Keadaan umum.
Kesadaran        :     Komposmentis      
Vital sign         ·    TD    :  110 / 80 mmhg            ·    Temp   :   37,7° C.
                        ·    Nadi  :  80 x / mt                      ·    Resp   :   28 x / mt                 
B.           Kulit.
·         Lesi (-). WKK (-),  Tanda peradangan (-).
·         Turgor kulit baik, cepat kembali < 1 detik.
·         Kelembaban kulit tampak kering.
·         Gejala Cyanosis (-).

C.           Kepala.
·         Warna rambut hitam pekat, distribusi merata.
·         Kotoran kulit kepala / ketombe (-).
·         Bentuk simetris, tidak terdapat adanya benjolan.

D.           Penglihatan.
·         Gerakan bola simetris, konjungtiva & membran mukosa pucat.
·         Refleks terhadap cahaya (+).
·         Tidak ada gangguan penglihatan ( Visus ).

E.           Penciuman  &  Hidung.
·         Bentuk hidung simetris.
·         Pernafasan cuping hidung (+).
·         Penciuman berfungsi baik, dapat membedakan aroma / bau.

               F.      Pendengaran   &  Telinga.
·         Bentuk telinga simetris dextra dan sinistra.
·         Tidak terdapat adanya sekret.
·         Pendengaran berfungsi baik, dapat bereaksi bila dipanggil.

               G.     Mulut.
·         Mukosa bibir kering, lidah merah muda/
·         Gusi berwarna merah muda.
·         Jumlah gigi lengkap, tidak terdapat adanya lubang, karang gigi / plak (-).

               H.     Leher.
·         Pulsasi vena jugularis (+) teraba kuat.
·         Tekanan vena jugularis (-).
·         Tidak ada pembatasan gerak leher.


I.             Dada / Pernafasan / Sirkulasi.
·         Bentuk simetris, Retraksi dinding dada (+).
·         Fremitus vokal dextra & sinistra simetris.
·         Bj 1 dan Bj 2 tunggal, tidak trdengar adanya bunyi nafas tambahan.


J.            Abdomen.
·         Bentuk simetris, kembung (-).
·         Nyeri tekan daerah hipogastrik kiri, tidak teraba pembesaran hati.
·         Bunyi timpany (+). Kembung (-).
·         Peningkatan bising usus (+).

K.          Sistem reproduksi.
·         Jenis kelamin perempuan, Merarche usia 13 th.
·         Pola menstruasi 1 bulan sekali dengan lama 5 – 7 hari.
·         Disminorhoe selama menstruasi (-).
·         Klien memiliki anak 2 orang.
·         Klien memakai alat kontrasepsi suntikan Depoprovera ( 3 bln sekali )

L.           Ekstremitas atas  &  bawah.
·         Akral hangat, bentuk tangan simetris dextra dan sinistra, jumlah jari lengkap. Tidak ada pembatasan gerak ekstremitas atas.
·         Bentuk kaki simetris, tidak terdapat gejala / tanda oedema. Jumlah jari lengkap. Tidak ada pembatasan gerak ekstremitas bawah.


IV.        KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL & SPIRITUAL.
A.           Aktivitas  &  Istirahat.
·         Aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
·         Istirahat siang  hanya sebentar ±   1 – 1 ½ jam saja.
·         Istirahat malam sekitar 5 jam.klien mengatakn sering terbangun pada malam hari karena rasa gatal yang menyerang.

B.           Personal  hygiene.
·         Pola mandi 2 x sehari, gosok gigi 2 x sehari.
·         Sumber air bersih dari PDAM
·         Ganti baju 2 x sehari..
·         Ganti celana dalam 1 x sehari.

C.           Nutrisi.
·         Pola makan  3 x sehari, menu bervariasi, terdiri dari lauk dan pauk.
·         Minum air putih antara 6 – 7 gelas perhari.
·         Suka minum air teh & kopi pada malam hari.

D.           Eliminasi.
·         Pola BAB 1 x sehari, biasanya pada pagi hari.
·         Pola BAK 5 – 6 x sehari.
·         Tidak pernah ada keluhan / gangguan dalam pola eliminasi.

E.           Sexualitas.
·         Lamanya klien menikah ±  7 tahun.
·         Frekuensi hubungan dengan suami ( coitus ) 1 minggu sekali.
·         Klien mengatakan sebelumnya  tidak ada ganguan pada saat berhubungan, namun sejak klien mengeluh gatal – gatal ini klien menjadi risih untuk berhubungan dengan suaminya.
F.            Psikososial.
·         Pasien tampak cemas terhadap penyakitnya.

G.          Spiritual.
·         Pasien beragama Islam.
·         Pasien percaya bahwa penyakitnya dapat disembuhkan setelah berobat ke RS atas izin  dari Tuhan YME.


V.           PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN.
A.           Laboratorium.
     

NO
HARI  & TANGGAL
JENIS PEMERIKSAAN
KATEGORI NORMAL
HASIL PEMERIKSAAN
-
-
-
-
-


B.           Rontgen
Hasil                :……………………..


C.           EKG.
Hasil                :…………………….


D.           Pemeriksaan lain ( EEG, USG, CT Scan, dll ).


               E.      Pengobatan     :

·         Nistatin Supp      2 x 1  selama 3 hari.

                                                           











v  ANALISA  DATA    



Data subyektif & Obyektif


etiologi

Masalah

Data Subyektif :
~        Klien mengeluh gatal – gatal pada lipatan paha

Data Obyektif :
~        Lipatan paha tampak kemerahan.
~        Adanya Flour Albus yang berlebihan.



Data Subyektif :
~        Klien mengatakan merasa cemas terhadap penyakitnya.
~        Klien mengatakan rasa risih terhadap suami.

Data Obyektif :
~        Klien bertanya tentang keadaan penyakitnya dan kemungkinan kesembuhannya



Data Subyektif :
~        Klien mengeluh sering terbangun pada malam hari karena adanya rasa gatal.

 

Data Obyektif :
~        Raut muka pasien terlihat terlihat tegang dan mengantuk.
~        Muka pucat, konjungtiva merah.
Infeksi candida albicans











Kurang terpajan terhadap informasi












Gatal – gatal pada lipatan paha.
Gangguan rasa nyaman












Ansiertas sedang.













Tidur kurang dari kebutuhan


INTERVENSI KEPERAWATAN


                               
NO
Hari & tanggal
Diagnosa keperawatan

Perencanaan
Implementasi

Tujuan
Tindakan
Rasionalisasi
1


























2

































3
Senin
11-2-2002

























Senin
11-2-2002
































Senin
11-2-2002

Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan infeksi candida albicans ditandai dengan :
·         Klien mengeluh gatal-gatal pada lipatan paha bagian dalam.
·         Lipatan paha tampak kemerahan.
·         Keluarnya flour albus yang berlebihan.














Ansietas sedang berhubungan dengan kurang terpajannya informasi, ditandai dengan :
·       Klien mengatakan rasa cemasnya terhadap penyakitnya.
·       Klien sering bertanya tentang keadaan penyakitnya dan kemungkinan kesembuhannya.
·       Klien mengatakan rasa risih untuk berhubungan dengan suaminya.











 


Pola tidur kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa gatal dilipatan paha bagian dalam, ditandai dengan
·       Klien mengeluh  tidur malamnya hanya 5 jam saja, karena sering terbangun pada malam hari.
·       Mata tampak kemerahan.
·       Tampak kemerahan pada lipatan paha.
Jangka panjang.
Rasa gatal hilang / berkurang

Jangka pendek.
Klien dapat mengatasi rasa gatal secara mandiri


















Jangka pendek
Klien mengetahui tentang penyakit yang dideritanya

Jangka panjang
Postur tubuh rileks. Cemas berkurang / hilang.
























Jangka pendek
Pasien dapat mendiskusikan permasalahan yang dihadapinya.

Jangka panjang
Pasien dapat memecahkan masalah dengan menggunakan sumber yang efektif.

1.      Anjurkan klien agar menjaga daerah lipatan paha supaya tetap kering.



2.      Anjurkan klien agar mengganti pakaian dalam setiap 4 jam sekali atau sehabis BAK.

3.      Anjurkan  agar klien segera mengeringkan daerah genetalia sehabis BAB / BAK ( sebaiknya dengan Tissue atau lap kering )

4.      Berikan antiseptik larutan iodine poviden 5– 10 %  4 kali sehari
1.      Kaji  penyebab cemas klien yang lainnya.




2.      Berikan informasi yang nyata tentang penyakitnya.




3.      Berikan kesempatan bertanya pada pasiennya.



4.      Berikan umpan balik yang berhubungan dengan penyakitnya.







1.      Kaji kebiasaan tidur klien 




2.      Anjurkan untuk mengolesi iodine poviden 5 % setiap akan tidur pada lipatan paha.

3.      Anjurkan untuk mengganti pakaian dalam yang bersih ketika akan tidur.

4.      Anjurkan klien untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk istirahat / tidur sesuai kesukaan klien.


1.      Mencegah perkembangbiakan jamur karena daerah  lembab merupakan tempat yang ideal berkembangbiaknya jamur.

2.      Menjaga kelembaban daerah genetalia.




3.      Menjaga kelembaban dan tetap kering serta mencegah infeksi berulang.





4.      Mencegah berkembangnya jamur & mengurangi rasa gatal.
1.      Dapat memberikan gambaran untuk pemecahan masalah dan tindakan selanjutnya.


2.      Memberikan pemahaman dan informasi yang nyata dapat menurunkan ketegangan dan kecemasan.


3.      Memberikan kesempatan klien untuk bertanya tentang keadaan dan program perawatan.


4.      Memberikan perasaan dihargai terhadap klien dan mengurangi kecemasan.

 





1.      Untuk mengidentifikasi kebiasaan tidur klien dan tindakan yang akan diberikan.

2.      Dapat mengurangi rasa gatal dan memberikan rasa nyaman.


3.      Untuk mencegah infeksi sekunder.



4.      Memberikan situasi yang kondusif dan kondisi yang nyaman untuk istirahat dan tidur.



1.      Menganjurkan klien untuk menjaga agar daerah lipatan paha tetap kering.





2.      Menganjurkan untuk selalu mengganti pakaian dalam setiap 4 jam sekali atau setelah BAK.


3.      Menganjurkan agar klien sesegera mungkin untuk mengeringkan daerah genetalianya setelah buang air.dengan menggunakan Tissue atau lap sekali pakai saja dengan tehnik yang benar.

4.      Menganjurkan klien untuk mengoleskan antiseptik iodine poviden 5 %  4 x sehari didaerah terinfeksi
1.      Mengkaji penyebab kecemasan klien lainnya, yang dapat menambah dan  mengurangi kecemasan klien.


2.      Memberikan informasi yang nyata tentang penyakitnya yang dialami klien.




3.      Memberikan kesempatan klien untuk bertanya tentang keadaan dan program perawatan.



4.      Memberikan umpan balik yang dapat diterima klien.










1.      Mengkaji kebiasaan tidur klien sebelumnya dan faktor yang mempercepat tidur klien.


2.      Menganjurkan untuk mengolesi lipatan paha dengan iodine poviden 5 % sebelum tidur.


3.      Menganjurkan untuk mengganti pakaian dalam setiap akan tidur.


4.      Menganjurkan klien untuk mengatur lingkungan yang tenang dan nyaman untuk istirahat  / tidur seseaui kesukaan klien.
















v CATATAN  PERKEMBANGAN.


No
Hari / tanggal
No Dxn
Perkembangan
paraf
1.












2.









3.
Senin.
8-10-2001











Senin.
8-10-2001








Senin.
8-10-2001
No 1












No 2









No 3

S   :  Pasien mengatakan  rasa nyeri pada ulu hati tidak terasa lagi.

O  :  Pasien mampu beraktifitas seperti biasa tanpa ada keluhan lagi.

A  :  Tidak terjadi iritasi berlanjut.

P   : HE pasien untuk mencegah berulangnya penyakit.


S   :  Pasien mengatakan rasa mual sudah tidak terasa lagi.

O  :  BB dalam keadaan stabil  yaitu 45 kg.

A  :  Masalah teratasi.

P  :   Pertahankan keadaan umum.


S   :  Pasien menyatakan pemahamannya tentang penyakit gastritis dan pencegahannya.

O  :  Pasien mampu mendiskusikan kembali tentang gastritis.

A  :  Masalah dapat teratasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar