Minggu, 07 Agustus 2011

LAPORAN PENDAHULUAN CARSINOMA SERVIK


1.      Pengertian.
Carsinoma servik adalah ketidak normalan yang terjadi pada sel epithel servik secara bertahap dari kondisi preinelaisis ke kondisi invasif yang terjadi selama 10 – 15 tahun, 9 % wanita berusia kurang dari 30 – 60 % dari wanita 45 – 60 tahun.

2.      Etiologi.
Penyebab langsung Ca Servik belum diketahui, adapun faktor resiko yang berhubungan dengan Ca Servik adalah:
1)      Prilaku seksual beberapa mitra seksual dan multipel.
2)      Suami tidak melakukan sirkumsisi pada alat genitalnya.
3)      Ketergantungan rokok.
4)      Inf uns HPU ( Human Papilloma Ulnus ).
5)      Kaum dibawah umur 20 tahun.
6)      Paritas.
7)      Nutrisi.
Pada dasarnya faktor utama Ca Servik adalah riwayat inf servik yang disebabkan oleh ulnus simplek dan papilloma ulnus.

3.      Patofisiologi.
Terjadinya lecet pada servik yang tidak tertanggulangi menyebabkan erosi dan berakhir pada infeksi servik yang disebabkan oleh ulnus herves simplex dan papilloma ulnus yang mengubah Deoxiribo Nucleus Acid ( DNA ) pada mukus sel servik yang immatur dan berakhir dengan adanya dyspalacia yang lama kelamaan akan berubah menjadi kanker.

4.      Klasifikasi.
Klasifikasi Ca Servik:
1)      Cervikal Intraepithelia Neoplasma ( CIN ) dysplacia ringan.
2)      Cervikal Intraepithelia Neoplasma ( CIN ) dysplacia sedang.
3)      Cervikal Intraepithelia Neoplasma ( CIN ) dysplacia berat.

5.      Manifestasi Klinik.
1)      Methoragia ( pendarahan di luar siklus banyak ).
2)      Keputihan adalah gejala awal yang sering ditemukan pada Ca Servik dan lama kelamaan akan berbau busuk karena nekrosis jaringan.
3)      Pendarahan pasca coitus akibat terbukanya pembuluh darah.
4)      Pendarahan spontas biasanya terjadi pada tahap lanjut ( II atau III ) terutama tumor yang bersifat eksofiti.

Pada Ca Servik kronik atau lanjut ditemukan gejala:
1)      Keluhan rasa cepat lelah.
2)      Kehilangan berat badan.
3)      Anemia.
4)      Peradangan yang eksesif seperti CRF ( Cronik Renal Failure ) terjadi karena inflantasi tumor ureter sebelum memasuki kandung kemih yang menyebabkan obstruksi tot.
5)      Pada pemeriksaan servik dapat teraba membesar / irregular tersebut lunak.

6.      Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang.
1)      Papanieolao tes ( pap smear ) untuk mengidentifikasi kelainan pada sel epitel bila hasil pasif dilakukan pemeriksaan biopsi untuk mengetahui stadium lanjut.
2)      Praetional kuretasi adalah tindakan untuk mengetahui apakah Ca telah berada pada stadium II atau belum.
3)      Ultra Sonografi untuk mengetahui apakah penyebaran sel Ca pada tahap lanjut.
4)      Kolposkopi untuk melihat langsung portosib dengan alat khusus.
5)      Servikografi.
6)      Careskopi.
7)      Pap net.


7.      Penatalaksanaan Medis.
1)      Pencegahan.
Yaitu dengan menunda kehamilan tidak melakukan pemeriksaan yang kasar atau melakukan kerokan pada waktu haid.
2)      Pengobatan.
        Obs dan pemberian analgetik yaitu melakukan pemeriksaan periodik dan berkala. Pemberian obat anti inflamasi non steroid dan inhibator sintesis prostaglandin pada pasien nyeri pre menstruasi hebat
        Pengobatan hormonal dengan menciptakan lingkungan rendah estrogen dan asiklik.
        Pengobatan pembedahan pada tingkat lanjut tidak dibenarkan melakukan elektro koagulasi dan bedah dilakukan sinar laser.
        Pada tingkat I B, II B dilakukan histerektomi radikal limfadenektomi panggul.
        Pada tingkat II, III, IV dilakukan radio terapi dan sekunder kemoterapi.
        Pada tingkat IV A dan IV B penyinaran bersifat paliatif dan kemoterapi secara terapeutik.

8.      Diagnosa Dan Intervensi Keperawatan.
1)      Resiko tinggi penyakit kronik ( neoplasma ) b.d faktor usia.
Intervensi:
        Anjurkan px berumur 45 – 60 th untuk memeriksa servik (pap smear) 1 x/hr.
        Beri penjelasan ke px tentang gejala awal.
        Beri gambaran tentang portio yang dicurigai Ca Servik.
        Anjurkan px pap smear pada wanita dibawah 35 th.
2)      Cemas b.d prosedur operasi yang dilakukan.
        Beri penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan.
        Beri dorongan mental untuk menjalani prosedur operasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar